Rabu, 01 Februari 2012

:: ayah ::


Mungkin dia bukan manusia super
Dia tak setangguh gatot kaca
Dia tak sehebat presiden
Tapi Dia selalu ada

Dia adalah orang tak yang pernah berkata kasar kepada qu
Dia adalah yang selalu melindungi qu dikala yang lain mengganggu
Dia yang selalu menanti qu di depan pintu dikala qu pulang sekolah

Dia yang menjadi imam qu sampai saat ini
Dia yang selalu mengingatkan qu sholat lima waktu
Dia yang tetap memberikan doa-doanya untuk qu tanpa pamrih

Dia
Dikala usianya tak muda, raga tak lagi kuat
Mata pun merabun, tetap setia menanti qu di depan pintu pagar
Menanti qu pulang dikala liburan tiba..

Dia
Yang membuat qu lebih giat bekerja, untuk mewujudkan mimpinya,,
Dia
Yang membuat qu Bangga mempunyai Ayah sepertinya ^_*

cinta orang tua




Sedikit bingung sebenarnya untuk memulai menulis tentang ini, karena pasti banyak pro dan kontra, termasuk dalam diri ku sendiri,,

Qu dibesarkan dalam keluarga yang cukup demokratis, orang tua ku sampai saat ini tidak pernah memaksakan semua anak-anaknya ingin menjadi apa? Ingin seperti apa? Ingin sekolah dimana? Ingin bergaul dengan siapa saja? Bahkan kami bebas menentukan dengan siapa kami ingin menikah nanti.

Ingin bukan berarti mereka tidak sayang kepada kami, bukan berarti mereka “melepas” tanggung jawab terhadap kami, bukan berarti mereka tidak perduli dengan masa depan kami, bukan itu. Mereka hanya tak mau anak-anak mereka terkungkung dalam pilihan mereka yang bisa berakibat fatal untuk kami semua, karena sudah banyak contoh orang tua yang terlalu mengekang anak-anaknya, orang tua yang memaksakan anak-anaknya untuk memilih jurusan dalam pendidikan tetapi tidak sesuai keinginan anak, akibatnya anak banyak yang membangkang, kabur dari rumah, bahkan droup out dari kuliah..

Mereka tidak ingin itu terjadi pada kami, sedari kecil mereka mengajarkan tanggung jawab kepada kami, bahwa apapun yang kami pilih itu ada konsekuensinya, yang  harus kami jalani apapun itu nanti, jangan sampai pilihan yang kami pilih justru menjadi boomerang atau berhenti di tengah jalan.. mereka juga sudah memberikan rambu-rambu, dan bahwa akan terjadi A bila memilih B dan akan terjadi B bila memilih A, tapi tanpa maksud memaksakan kehendak mereka, semua kembali kepada kami, karena kami yang menjalankan..

Sempat terkejut ketika mendengar cerita seorang sahabat yang ternyata orang tuanya sedikit memaksakan kehendak,, terlebih untuk urusan jodoh..qu mengerti memang semua orang tua ingin yang terbaik untuk anak-anaknya, bahwa semua orang tua tidak ingin anaknya menderita, tapi bukan berarti harus memaksakan kehendak kan?? Sebagai anak pun qu ingin dia bisa berbakti kepada orang tua,  tidak melanggar perintah orang tua, tapi itu berarti dia menyampingkan perasaanya sendiri, hatinya, impiannya? Tegakah orang tuanya?? Membiarkan anaknya terkungkung dalam kebimbangan?? Kalau kembali ke restu jadinya memang berat untuk si anak, restu dan doa orang tua memang penting, tapi yang menjalani kehidupan adalah anaknya,,dan tidak semua pilihan orang tua baik untuk anaknya!!!

Hmm…Ini hanya sekedar cerita saja, semoga kedepannya kita sebagai orang tua bisa berlaku adil dan demokratis kepada anak-anak kita, apapun pilihan anak selama yang terbaik, dukung dan doakan, semoga memang itu yang berbaik untuk anak maupun kita sebagai orang tua nantinya.

*terimakasih untuk 2 bidadari qu, untuk doa dan petuah2nya, untuk dukungannya yang tak pernah berhenti,,terimakasih :) *

saudariqu 2


Pagi ini qu mendengar suaranya kembali, mendengar renyah tawanya, dunia qu kembali bersinar..
 
Ada kerinduan ditengah percakapan kami, ada haru, ada tangis tapi selalu diakhiri dengan tawa.

Sempat ada Tanya dalam hati qu, ada keraguan yang melanda, semenjak hari itu, hari dimana Kanda qu menggelar sajadah dengan tulang rusuknya, dengan pilihan hatinya, hari bahwa dia menjadi milik orang lain, bisakah qu mengadu kepadanya setiap saat seperti dulu, bisakah qu meracau kepadanya dikala galau, atau hanya sekedar menyapanya setiap saat setiap waktu.

Hari ini pertanyaan qu terjawab, dia masih Kanda qu, masih menjadi pundak untuk qu bersandar, dia masih menjadi telinga untuk mendengar semua ceracau qu, dan tangan yang selalu siap menggenggam dikala qu rapuh..

Kanda, caca qu tersayang doa ku selalu untuk mu, untuk kebahagiaan mu, dan kebahagian keluarga kecil kalian,,manusia tidak ada yang sempurna, tapi dirimu Sempurna untuk qu, masih banyak mimpi yang belum terwujud kanda , mari kita rangkai bersama, merajut asa yang sama, Entah dibarat atau di timur, atau dimanapun itu.

( peluk cium selalu untuk mu caca eby ^_* )

Minggu, 22 Januari 2012

adakah aku

adakah qu sang bidadari itu
yang kau nanti di jembatan syurga

adakah qu
dijodohkan dengan mu
mungkin tak kini,
tapi esok pasti

adakah qu yang menjadi makmum abadi mu??

adakah qu
dengan engkau disisi qu
melihat mereka menghaturkan doa untuk kita berdua