Selasa, 24 Juli 2012

19122004

Kamis, 05 Juli 2012

cemburu???

haruskah qu cemburu? punya hak ap qu cemburu padanya? seujung kuku pun tidak!
tapi klo qu cemburu gmn dunk? slh ya? mungkin iya mungkin tidak,, hehehe...

huuuffftttt,,, jd bingung sama perasaan qu sendiri, maw nya apa sieh???

mungkin dr awal udah salah, harusnya ga boleh menggunakan perasaan di atas logika,,, bgini deh jadinya.

tapiiii, qu cemburu, thats it....! #senja

Jumat, 25 Mei 2012

puzzle

ada apa sebuah cinta bertahta? / Pada apa seuntai nada terlantun? / Pada KAMU yang menjadi senyum / Diantara hari hari yang berlomba

Lalu simpul kenangan terajut satu satu / Jejak jejak hidup yang perlahan berputar / ADALAH nyata di titik ini / Menjadi kamu, dan cuma kamu

Perkasamu wanita, adalah SEBAIT doa / Yang kau lantunkan setiap pagi / Menjelma KEINDAHAN dalam hari / Merekahkan senyum tak habis, tak putus

Satu persatu pertarungan batin bergolak / Namun cahaya SURGA dari mata bunda memberimu asa tak henti / Mimpimu sederhana / Mimpi YANG sepenuh hati

Sudahkah kau tahu tentang satu hal? / Bahwa DIBERI sahabat sepertimu adalah anugerah / Dicintaimu adalah satu maha karya Tuhan padaku / KE hatimu, segala kegembiraan tertuju / BUMI menjadi lebih indah karena hadirmu


Adakah hari ini berarti? / Ataukah berlalu begitu saja? / Adakah ada makna yang kau beri UNTUK hari ini?/  Ataukah akan kaubiarkan ia sama

Hari ini haruslah dimaknai bahwa hadirmu MEMBAHAGIAKAN / Ada senyum di setiap tempat yang kau datangi / Ada ceria yang kau tawarkan di setiap waktu yang kau sambangi / Kau keindahan DAN kekeceriaan

Selamat Milad Sayang / Meski tak ada di sisimu saat ini / Namun doa mengalir tak henti untukmu / Terimakasih Tuhan, telah DIBAHAGIAKAN dengan kehadiran seorang Acha di hidupku / Semoga Allah makin menyayangimu.

*kado ke 2 dari caca Febry Waliulu*

Kamis, 24 Mei 2012

Senja, Mimpi, Kita

Kami menamainya senja. Karena dia indah seindah senja. Coba saja duduk dan nikmati peralihan senja menuju malam. Peralihannya cantik, anggun dan sabar. Begitulah dia. Menatapnya adalah keindahan senja yang langitnya selalu beda tapi selalu indah. Menatapnya adalah ungkapan syukur tak henti karena telah mengenalnya.

Mengenalnya setaun lalu adalah cerita bahagia yang dimulai dan tak akan diakhiri. Duduk berempat bersama Roe dan Sita selepas keliling GOR BK untuk pameran buku. Di sela makan siang itu, kami bertiga (selain acha) cerita heboh dengan dialek Ambon dan gak peduli orang sekitar. Dan Acha hanya ber-hooh-ria atau ngangguk ngangguk saja. Awalnya kupikir karena ini pertemuan perdana dia jadi masih pendiam. Iseng kutanya “Sudah berapa lama di Jakarta? Kalo di Ambon tinggal dimana? Terkhir ke Ambon kapan?” Dan terungkaplah fakta bahwa perempuan manis ini berdarah setengah Ambon dan belum pernah menginjakkan kakinya di Ambon. Jedeer… kutanya lagi “ngerti bahasa Ambon?” yang tentu saja dijawab “Tidak” olehnya. Ahay, pantas saja cuma ngangguk ngangguk. Tidak mengerti ternyata, sodara sodara. Ini kalo tadi dia digosipin juga gak tahu kali ya

Sejak itulah, keakraban mulai tercipta dan puncaknya pada malam 24 Juli 2011 di Plaza Semanggi. Orang pertama yang datang dan harus menunggu kami yang lain. Saat menunggu itu, Alhamdulillah darah Jawanya yang mendominasi, jadi sabaaaar banget. Kalo darah Ambon, sudah ngamuk ngamuk tuh dianggurin sekian lama karena yang lain kena macet jalan. Saya waktu itu malah salah naik bus Trans Jakarta yang akhirnya malah muter muter dulu. Pertemuan perdana yang kalem nan pendiam itu berganti dengan pertemuan kedua yang heboh, penuh canda dan terciptalah satu keluarga baru.

Persahabatan dan persaudaraan dengan Acha semakin special ketika untuk pertamakalinya dia ke Ambon justru untuk menghadiri pernikahanku. See… betapa saya merasa begitu special dalam hidupnya. Satu mimpiku dan satu mimpi Acha terjadi bersamaan. Dari mimpi mimpi itu, lahirlah mimpi mimpi lain kami. Semoga semua tercapai satu demi satu. Kau senja yang elegan, kau senja yang menyisakan harap setelah berjuang. Kau senja yang sahaja.

Kau tahu apa yang indah sist? Ketika gerimis terjadi saat senja. Saat itu ku merasa aku dan kamu satu.
Miladun barokah sayang. Semoga Allah mengijabah setiap doamu. Membuatmu bahagia di dunia dan di akhirat.

*ditulis sebagai kado ultah dari caca qu tersayang Febry Waliulu, danke caca*