Rabu, 26 Oktober 2011

cappucino vs kopi tubruk


Akankah cappuccino dan kopi tubruk bisa bersatu?? Akankah diriku dan dirinya menyatu? Menjadi ramuan kopi yang baru??

Bukankah perbedaan itu memang ada agar saling menghargai,,seperti cappuccino yang manies, tidak terlalu pekat, percampuran kopi dan creamnya pas, sempurna, tanpa ampas bila diminum, mungkin terkesan sombong tapi ada kenikmatan sendiri bila sudah meminumnya, bisa menenangkan dikala streez,menurut buku yang pernah saya baca cappuccino itu hanya untuk orang-orang penyuka kelembutan dan keindahan, qu tidak terlalu mempercayainya tapi  yang pasti I love so much cappuccino

Dan qu mencoba menyebarkan virus cappuccino kesetiap orang yang qu kenal, sepertinya  qu berhasil, sampai qu bertemunya dengannya, sosok misterius, selalu serius bila memandang suatu masalah, tatapannya tajam, bicaranya lugas, tapi terkadang sikapnya tidak bisa di tebak, romantismenya hanya terlihat bila dia sudah memandang senja dan gerimis,,aneh
Kepada dia qu pun mengenalkan cappuccino, berharap dia menyukainya seperti qu menyukai cappuccino tapi ternyata tidak, dia penyuka kopi tubruk, kopi tubruk hitam tanpa gula,,kopi tubruk yang pekat, kopi aceh, kopi luwak, kopi toraja, dan kopi2 lainnya tanpa campuran apapun , kopi itu selalu menemaninya bersama dengan dengan kepulan asap rokok bila sedang memandang senja, entah apa kolerasinya…?

Qu nyaman bersamanya, diskusi berbagai macam hal, berdebat masalah sosial, ekonomi atau pekerjaan masing-masing tidak pernah ada kendala,,hanya satu yang tidak bisa sama, pilihannya tidak bisa dirubah, tetap pada kopi tubruk, tidak bisa berubah menjadi cappuccino seperti kesukaan qu, padahal sudah berulang kali qu menawarkan agar mencoba dahulu, mana bisa menyukai bila tidak mencobanya, tapi dia tetap pada pendiriannya kopi tubruk, karena menurutnya kopi tubruk  sangat sederhana,lugu, tapi sangat memikat bila sudah mengenalnya lebih dalam, dari aromanya pun sudah sangat special meskipun penampilan kopi tubruk biasa dan tidak menarik, kopi tubruk juga bisa dinikmati baik dari kalangan bawah sampai kalangan atas, sedangkan cappuccino terlihat sombong, hanya bisa di nikmati di kalangan kafe atau restoran tidak ada di warung kopi biasa…

Jadi akankah  cappuccino dan kopi hitam bisa bersatu???

*fiksi*

0 komentar:

Posting Komentar